Jika yang dimaksud dengan “Pendidikan” adalah proses
menumbuhkan sisi-sisi kepribadian manusia secara seimbang dan integral, maka
“Pendidikan Politik” dapat dikategorikan sebagai dimensi pendidikan, dalam
konteks bahwa manusia adalah makhluk politik. Sebagaimana halnya bahwa
pendidikan mempunyai fungsi-fungsi pemikiran moral, dan ekonomi, maka
pendidikan politik juga mempunyai fungsi politik yang akan direalisasikan oleh
masyarakat khususnya mahasiswa.
Pendidikan politik itulah yang akan menyiapkan anak
bangsa untuk mengeluti persoalan social dalam medan kehidupan dalam bentuk
atensi dan partisipasi, menyiapkan mereka untuk mengemban tanggung jawab dan
memberi kesempatan yang mungkin mereka bisa menunaikan hak dan kewajibannya.
Hal itu menuntut pendidikan anak bangsa untuk menggeluti
berbagai persoalan sosial dalam medan kehidupan mereka dalam bentuk atensi dan
partisipasinya secara politik, sehingga mereka paham terhadap ideology politik
yang dianutnnya untuk kemudian membelanya dan dengannya mereka wujudkan
cita-cita diri dan bangsanya.
Pendidikan politik inilah yang mentransfer nilai-nilai
dan ideology politik dari generasi ke generasi, dimulai dari usia dini dan
terus berlanjut sepanjang hayat. Pendidikan politik merupakan kebutuhan
darurat bagi masyarakat terutama mahasiswa, karena berbagai factor yang saling mempengaruhi, dengan
demikian pendidikan politiklah yang dapat membentuk perasaan sebagai warga
negara yang benar , membangun individu dengan sifat-sifat yang seharusnya, lalu
mengkristalkannya sehingga menjadi nasionalisme yang sebenarnya. Ialah yang
akan menumbuhkan perasaan untuk senantiasa barafiliasi, bertanggung jawab dan
berbangga akan jati diri bangsa.
Tuntunan ini demikian mendesak dan sangat dibutuhkan oleh
masyarakat kita, mengingat bahwa penumbuhan kesadaran politik menjadikan
seorang warga negara serius mengetahui hak dan kewajibannya, serta berusaha
memahami berbagai problematika masyarakat. Untuk itu, dalam rangka
menanggulangi persoalan diatas, maka, dipandang perlu untuk memberikan
pendidikan politik mulai dari tingkat akademisi sampai ke lepel yang paling
rendah sekalipun.
Prof. J.E. Sahetapy mengatakan, "perguruan tinggi
seharusnya sebagai tempat make a life, bukan make a living". Dalam dunia
kampus seharusnya mahasiswa belajar membiasakan diri untuk menciptakan dan
membudayakan nilai-nilai luhur sejak dini hingga akhir hayatnya, bukan hanya
saat berada di kampus saja. Sehingga ketika memasuki dunia ‘nyata’ ia tetap
teguh berpegang pada prinsip yang selama ini ia pelajari.
Dengan demikian, Pendidikan politik perlu ditanamkan
dalam jiwa kaum intelektual guna menekan segala tindak-tanduk ketidak bersihan
politik, khususnya saat pemilu.
Diharapkan pada forum pendidikan politik ini kita bisa
melakukan proses penyadaran politik kepada calon pemimpin bangsa yang akan
datang akan betapa pentingnya berpolitik, untuk masa depan bangsa Indonesia
yang lebih baik. Amien.
0 komentar:
Posting Komentar